Hati mati
Berganti tanpa pengganti
Waktu berlalu
Mengejar pelangi
Hujan itu mengingati
Rasa yang tak pernah pergi
Jika apa yang dilakukan itu dirasa adil
Kau tak pernah benar
Aku takkan mampu teruskan sendiri
Apakah rasanya meneruskan ego yang kian meningkat
Aku terduduk mengutip sisa kenangan
Merendah setiap benak perasaan
Aku melempar bayangan
Ombak laut indah bertemu hujung langit merah
Burung berteriak mencari rumah
Tanpa itu fitrah kehidupan
Wahai hujan berikan bauan yang tidak pernah hilang
Duhai bulan jadilah saksi pertemuan perbuatan kenangan
Bercinta berdasar hati tanpa otak
Hati sering sendiri berkira mampu berdiri
Aku merindu setiap titis hujan waktu itu
Merindu setiap bait kata lagumu
Merindu setiap udara yang mengisi
Merindu momen antara aku kau dan kenangan
Aku
Tak pernah buang
Tak pernah terima
Dia hadir
Dia pergi
Seperti angin membawa khabar rindu
Perasaan itu tak pernah surut
Seperti rasa cinta ibu kepada anak
Tak pernah pudar
Aku masih disini
Merindu kenangan lalu takkan kembali
Seperti rasa kasih ayah kepada pencipta